Sabtu, 22 Mei 2021

Yesus pokok dan kita carangnya , tinggallah dalam dia

Renungan Injil  Yoh. 15:1-8

Orang Yahudi sangat paham ketika Yesus menyampaikan perumpamaan tentang kebun anggur, terlebih lagi analogi pokok dan carang-carang anggurnya. Mereka senang menikmati minum anggur terutama pada saat pesta, minum anggur dianggap sebagai symbol kenikmatan dan status sosial bagi yang menghidangkan anggur terbaik pasti mahal harganya.

Dalam Kitab Yesaya 5:1-8 juga diceritakan Allah yang hendak menikmati anggur dari kebun anggurNya, tetapi kebun anggurNya hanya menghasilkan buah anggur yang asam. Maka Allah memberitahukan rencanaNya membiarkan kebun anggurNya rusak, mengalami kekeringan bahkan dibiarkan tumbuh ilalang.

Kedua cerita diatas menggambarkan pemilik kebun anggur adalah Allah, kebun anggur itu adalah umat Israel dan umat-umat GerejaNya. Allah sangat mengharapkan kebun anggurnya berbuah tetap dan banyak serta tentu saja manis buahnya (“Allah sangat senang buah anggur yang manis”). Yesus sudah memperingatkan bahwa pada hari penghakiman, jika kebun anggurNya tidak menghasilkan buah akan dipotong kemudian dibakar.

Sebagai sahabat Yesus ( Yoh 15:14) , Yesus memberikan semua rahasia-rahasia yang diketahuiNya tentang Bapa, tidak ada yang ditutupiNya melainkan semua rahasia itu diberitahukan kepada kita sebagai sahabat Yesus agar bisa berbuah banyak yaitu dibersihkan dahulu dan tetap tinggal dalam pokok anggur.

 Memang kita sudah dibersihkan oleh Firman Tuhan, sudah dibaptis, sudah mengikuti Ekaristi, sudah menerima sakramen Maha Kudus, sudah mendengar Firman Tuhan, sudah membaca alkitab dan rajin beribadah. Itu semua adalah proses dibersihkan oleh Firman Tuhan. Namun itu saja tidak cukup. Yesus bersabda (ay 4) : Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu ….agar bisa berbuah banyak, maksudnya : mengikuti Yesus perlu ada upaya yang terus menerus tanpa henti hidup dalam ketekunan dan kesetiaan melaksanakan Firman Tuhan. Sebagai orang yang dipilih Tuhan sebagai pengikutNya memerlukan kesetiaan sampai akhir, sampai akhirnya menghasilkan buah yang tetap dan banyak.

Firman Allah dalam kitab Wahyu 3:16 tentang kehidupan jemaat Laodikia yang suam-suam kuku dan tidak dingin atau panas. Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu. Ada banyak orang kehidupan imannya seperti jemaat Laodikia yang imannya berkobar-kobar ketika mendapat berkat berlimpah kemudian bersungut-sungut Ketika ada tantangan hidup yang menerpa. Setelah ikut retret imannya bersemangat yang hanya bertahan beberapa bulan saja kemudian tidak ada semangat lagi sehingga memerlukan retret yang lainnya lagi. Orang demikian tidak menjaga agar Tuhan ada dalam kita dan kita ada di dalam Tuhan, berarti orag itu belum berada di dalam Tuhan. Karena anugerah Allah itu tidak pernah berhenti mengalir kepada semua orang tanpa kecuali.

Mari kita merenungkan lukisan disamping ini : Ketika Yesus mengetuk hati kita, tentu saja sebagai murid Yesus dan sebagai orang yang mencintai Yesus pasti akan membukakan pintu hati kita untuk mempersilahkan Yesus untuk masuk ke dalam hati kita.

Pertanyaan : Makanan dan minuman apakah yang akan kita hidangkan untuk menjamu Sang Tamu Agung, Yesus yang aku kasihi? Kita tahu makanan kesukaannya adalah buah anggur yang manis, dan minum kesukaannya adalah anggur yang terbaik. 

Adakah persediaan itu semua di dalam rumah kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar